motor dc 2

                    POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 

 

 


PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN PRAKTIKUM - 3

 

 

DI SUSUN OLEH:

 

SERDA SYAHRUL NUR FAUZI                     20210623-E

 

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLTEKAD KODIKLATAD


POLTEKAD KODIKLATAD JURURSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 


PERCOBAAN 3

RANGKAIAN MOTOR DC

 

 

1.       Tujuan Agar bintara mahasiswa mampu mengaplikasikan Motor DC sebagai rangkaian Motor DC CW dan CCW

 

 

2.       Alat dan Bahan:

a.       AVO Meter;

b.       Resistor 1KΩ, 330Ω, 33KΩ;

c.       Livewire;

d.       Motor DC;

e.        IC 555;

f.          Potensio;

g.       Dioda N4001;

h.        Baterai 12 VDC;

i.        Kapasitor 10nF, 100nF, 470uF;

j.         IC Regulator 7815; dan

k.       Transistor Mosfet IRFZ44.

3.       Dasar Teori:

a.       Motor DC  adalah Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.

 1. Jenis-jenis motor DC (Motor Arus Searah)

          Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama berdasarkan hubungan Kumparan Medan dan Kumparan Angkernya, kedua jenis Motor DC tersebut adalah Motor DC sumber daya terpisah atau Separately Excited DC Motor dan Motor DC sumber daya sendiri atau Self Exited DC Motor. Motor DC sumber daya sendiri ini dapat dibedakan lagi menjadi tiga jenis yaitu Shunt Wound Motor DC,  Series Wound Motor DC dan Compound Wound Motor DC.

 

 

i.                  Motor DC Sumber Daya Terpisah

           Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding) terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor.

 

ii.                 Motor DC Sumber Daya Sendiri

                    Pada Motor DC jenis Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor dan Compound DC Motor

    

b.       IC 555.         IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator. IC dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.


1.     GND : Ground

2.     Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja

3.     Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led

4.     Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND

5.     Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC

6.     Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan

7.     Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan

8.     VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc


                    2.       Jenis-Jenis Transistor

i.         Transistor Bipolar.   Transistor bipolar adalah transistor yang membutuhkan elektron di kutub negatif untuk mengisi kekurangan elektron di kutub positif. Berdasarkan susunannya, transistor bipolar dibagi menjadi dua jenis, yaitu transistor NPN dan transistor PNP.

ii.        Transistor Efek Medan.  Transistor efek medan (field effect transistor) adalah jenis transistor yang menggunakan listrik sebagai pengendali konduktivitasnya. Tegangan listrik yang diberikan terminal Gate (G) digunakan untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).


3.        Cara Kerja Transistor

i.           Saturasi.  Kondisi saat transistor bertindak sebagai short circuit, sehingga arus mengalir bebas dari kolektor ke emitor.

ii.          Cut-off.     Kondisi saat transistor bertindak sebagai open circuit, sehingga tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor.

iii.          Active (Forward-Active). Arus yang mengalir dari kolektor ke

lurus dengan arus yang mengalir ke basis.

iv.         Reverse-Active. Pada mode ini arus yang mengalir sebanding dengan arus basis, tetapi mengalir secara terbalik sehingga arus mengalir dari emitor ke kolektor.  

 

c.       Resistor variabel.              Sebuah komponen yang mempunyai karakteristik seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variable resistor) dan bisa diubah selama pemakaian. Perubahan nilai resistor ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser. Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian. mengubah nilai dari resistor variabel dengan cara memutar, menggeser tuas dari komponen. Ada yang diputar dengan langsung dengan tangan dan ada juga yang harus menggunakan obeng trim.

 

d.       Dioda.           Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

e.       IC Regulator.           IC regulator atau IC Voltage Regulator adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk mengatur tegangan pada rangkaian elektronika. Dinamakan sebagai IC atau Integrated Circuit karena voltage regulator ini tersusun dari puluhan hingga ratusan transistor, kapasitor, dioda dan resistor yang mana saling berintegrasi sehingga membentuk komponen IC regulator.


4.       Langkah-langkah Percobaan.

a.       Langkah pertama buka aplikasi LiveWire

b.       Power Supplies > Battery 12 VoltDC & Voltage Regulator

c.       Passive Component > Resistor 1k Ω, 300 Ω, 33k Ω  3 buah dan Kapasitor 10nF, 100nF, 470µF 3 buah

d.       Output component > Motor

c.       Input Component > Potentiometer

d.       Discreate Semiconductor > Transistor PNP, Diode & Mosfet (N)

e.       Integrated Circuits > IC 555

f.        Selanjutnya rangkai komponen yang telah ada lalu klik tombol “Play” Untuk mengetahui cara kerja rangkaian Motor DC menggunkan Transistor PNP & Mosfet

 

 

5.       Hasil Percobaan.

      1.    Rangkaian Motor DC Menggunakan Regulator dan Transistor Mosfet

    2.      Rangkaian Motor DC Menggunakan Transistor PNP

                         

6.       Analisa Percobaan.         Dalam percobaan rangkaian motor DC pada rangkaian yang menggunakan Regulator dan Transistor Mosfet  apabila dalam posisi ON maka motor akan berputar. Dan kedua rangkaian menggunakan IC 555 sebagai penunda waktu (Delay Timer)

 

 

7.       Kesimpulan.          Rangkaian tersebut merupakan Motor DC (arus bolak balik) yang kecepatannya diatur oleh potensio dengan mengatur resistansi pada variabel resistor.  Untuk pengaplikasian Motor DC tersebut sabagai penggerak motor sepedah listrik

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UAV I

TUGAS - II UAV