MOTOR DC

 POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 

 

 


PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN PRAKTIKUM - 2

 

 

DI SUSUN OLEH:

 

SERDA SYAHRUL NUR FAUZI                     20210623-E

 

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLTEKAD KODIKLATAD


POLTEKAD KODIKLATAD JURURSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 


PERCOBAAN 2

RANGKAIAN MOTOR DC

 

 

1.       Tujuan Agar bintara mahasiswa mampu mengaplikasikan Motor DC sebagai rangkaian Motor DC CW dan CCW

 

 

2.       Alat dan Bahan:

a.       AVO Meter;

b.       Resistor 100 Ω 2 buah;

c.       Livewire;

d.       Motor DC 2 buah;

e.       Relay 2 buah;

f.        Switch 2 buah;

g.       Trasnsistor NPN; dan

h.       Baterai 5 Volt. 

3.       Dasar Teori:

a.       Motor DC  adalah Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.

 1. Jenis-jenis motor DC (Motor Arus Searah)

          Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama berdasarkan hubungan Kumparan Medan dan Kumparan Angkernya, kedua jenis Motor DC tersebut adalah Motor DC sumber daya terpisah atau Separately Excited DC Motor dan Motor DC sumber daya sendiri atau Self Exited DC Motor. Motor DC sumber daya sendiri ini dapat dibedakan lagi menjadi tiga jenis yaitu Shunt Wound Motor DC,  Series Wound Motor DC dan Compound Wound Motor DC.

 

 

i.                  Motor DC Sumber Daya Terpisah

           Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding) terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor.

 

ii.                 Motor DC Sumber Daya Sendiri

                    Pada Motor DC jenis Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor dan Compound DC Motor

 

b.       transistor.     Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki banyak fungsi seperti penguat, pemutus, penyambung, stabilitas tegangan, dan modulasi sinyal.

          1.       Fungsi Transistor

i.         Sebagai Saklar Elektronik.       Transistor dapat digunakan sebagai saklar. Sebab, transistor dapat mengatur bias dari satu transistor ke transisor lainnya. Sehingga didapatkan hubungan singkat antarkaki konektor dengan emitor.

ii.        Sebagai Penguat Arus.                        Agar bisa digunakan sebagai penguat arus, transistor harus dibiaskan tegangannya pada basis secara konstan. Ini dilakukan agar emitor keluar dengan besaran tegangan yang tetap.

                    2.       Jenis-Jenis Transistor

i.         Transistor Bipolar.   Transistor bipolar adalah transistor yang membutuhkan elektron di kutub negatif untuk mengisi kekurangan elektron di kutub positif. Berdasarkan susunannya, transistor bipolar dibagi menjadi dua jenis, yaitu transistor NPN dan transistor PNP.

ii.        Transistor Efek Medan.  Transistor efek medan (field effect transistor) adalah jenis transistor yang menggunakan listrik sebagai pengendali konduktivitasnya. Tegangan listrik yang diberikan terminal Gate (G) digunakan untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).


3.        Cara Kerja Transistor

i.           Saturasi.  Kondisi saat transistor bertindak sebagai short circuit, sehingga arus mengalir bebas dari kolektor ke emitor.

ii.          Cut-off.     Kondisi saat transistor bertindak sebagai open circuit, sehingga tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor.

iii.          Active (Forward-Active). Arus yang mengalir dari kolektor ke

lurus dengan arus yang mengalir ke basis.

iv.         Reverse-Active. Pada mode ini arus yang mengalir sebanding dengan arus basis, tetapi mengalir secara terbalik sehingga arus mengalir dari emitor ke kolektor.  

 

c.       Relay.           Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

 

d.       Switch.         Switch atau Saklar merupakan suatu pemutusan dan juga penyambungan arus listrik atau aliran listrik. Saklar Listrik itu sendiri dapat digolongkan dari berdasarkan jumlah Kondisi yang dimilikinya. Jumlah dari Kontak dan kondisi yang dimiliki tersebut biasanya disebut dengan istilah “Pole” dan “Throw”

-.        Jenis Switch

i.             SPST : Single Pole Single Throw ialah suatu Saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya memiliki 2 Terminal.

ii.            SPDT : Single Pole Double Throw yaitu salah satu jenis Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar jenis ini dapat digunakan sebagai Saklar Pemilih.

iii.           DPST : Double Pole Single Throw yakni sebuah saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.

iv.           DPDT : Double Pole Double Throw adalah suatu jenis saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.

v.            P6T : Single Pole Six Throw merupakan salah satu saklar yang memilki 7 Terminal yang pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan Output,


4.       Langkah-langkah Percobaan.

a.       Langkah pertama buka aplikasi LiveWire

b.       Passive Component > Resistor 100 Ohm 2 buah

c.       Input Component > SPST Switch

d.       Discreate Semiconductor > Transistor PNP

e.       Output component > Motor dan Relay SPDT

f.        Selanjutnya rangkai komponen yang telah ada lalu klik tombol “Play” Untuk mengetahui cara kerja rangkaian Motor DC

 

 

5.       Hasil Percobaan.


                         

6.       Analisa Percobaan.    Dalam percobaan rangkaian motor DC apabila salah satu Switch    dalam posisi ON maka motor akan berputar. Apabila kedua Switch dalam posisi ON maka motor akan berhenti. Dikarenakan arus bertabrakan maka motor berhenti

 

 

7.       Kesimpulan.        Rangkaian tersebut merupakan Motor DC (arus bolak balik) yang memiliki dua buah Switch. Dan dapat mengetahui putaran saat salah satu switch di ON kan dan Saat kedua Switch di ON kan. Untuk pengaplikasian Motor DC yaitu Mesin gerinda duduk.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UAV I

TUGAS - II UAV