POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM - 8.1
DI SUSUN OLEH:
SERDA SYAHRUL NUR FAUZI 20210623-E
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLTEKAD KODIKLATAD
POLTEKAD KODIKLATAD JURURSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PERCOBAAN 8.1
RANGKAIAN STOPWACTH
1. Tujuan. Agar bintara mahasiswa mampu
mengaplikasikan rangkaian stop watch
2. Alat dan Bahan
• IC Timer NE555 dan IC 4026
• Live Wire
• Variable resistor
• Resistor
• Capasitor
• Seven Segment common kathode
• Switch
• Baterai
3. Dasar Teori.
a. IC 555 Sebagai Astabil Multivibrator
IC 555 Timer dapat
digunakan sebagai astable atau free-running multivibrator atau oscillator
(osilator, dalam bahasa Indonesia). Untuk membuat rangkaian astable dengan 555
hanya membutuhkan dua resistor dan sebuah kapasitor yang akan menentukan
karakteristik frekeunsi yang berosilasi.
Rangkaian Astable
Multivibrator IC 555
rangkaian tank cirucit
multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor.
Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara
+VCC dan terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan
terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground.
Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
rangkaian tank cirucit
multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor.
Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara
+VCC dan terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan
terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground.
Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Bentuk Output Astabil
Multivibrator IC 555
Ketika tegangan pada
kapasitor C turun sampai di bawah sepertigaVCC, ini akan memberikan energi ke
komparator 2. Antara triger (pin 2) dan pin 6 masih terhubung bersama.
Komparator 2 menyebabkan tegangan positif pada input set dari flip-flop dan
memberikan output negatif. Output (pin 3) akan berubah ke harga +VCC dan
terjadi proses pengosongan melalui (pin7). Kemudian C mulai terisi lagi ke
harga VCC melalui RA dan RB. Kapasitor C akan terisi dengan harga berkisar
antara sepertiga dan dua pertiga VCC.
Frekuensi output astable
multivibrator dinyatakan sebagai f = 1/T . Ini menunjukkan sebagai total waktu
yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor C. Waktu pengisian
ditunjukkan oleh jarak t1 dan t3. Waktu pengosongan diberikan oleh t2 dan t4.
Frekuensi kerja astabil multivibrator dengan IC 555 diatas dapat dirumuskan
secara matematis sebagai berikut :
Nilai resistansi RA dan RB
sangat penting untuk pengoperasian astable multivibrator. Jika RB lebih dari
setengah harga RA, rangkaian tidak akan berosilasi. Harga ini menghalangi
sinyal triger turun dari harga dua pertiga VCC ke sepertigaVCC. Ini berarti IC
tidak mampu untuk memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi
berikutnya.
b. IC 4026B.
C 4026 adalah 16-pin CMOS
7-segmen counter dari seri 4000. Jika input clock diberikan pulsa maka akan
menghasilkan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan pada layar 7-segmen. IC
ini untuk menyederhanakan penggunaan dekoder desimal ke biner atau 7-segmen
decoder pada rangkaian counter/pencacah, tetapi hanya terbatas digunakan untuk menampilkan
(desimal) digit 0-9.
Output dari 7 segmen
adalah active ‘high” sehingga dibutuhkan 7 segmen yang komon katoda (negatif).
Sedangkan tabel berikut menggambarkan output yang diberikan oleh IC saat
diberikan pulsa clock :
c. Variable Resistor
Resistor Variabel adalah
komponen elektronika yang mempunyai karakteristik seperti resistor namun
nilainya bisa diubah-ubah alias tidak tetap. Cara mengubah nilai resistor ini
bermacam-macam, ada yang diputar seperti pada tombol volume speaker milikmu, digeser
dan lainnya. fungsi dari resistor variabel ini adalah untuk diaplikasikan pada
bagian yang membutuhkan perubahan nilai resistansi yang mempengaruhi cara kerja
alat tersebut.
Berbeda dengan fixed
resistor yang berkaki 2, resistor variabel memiliki tiga kaki. Dua kaki pinggir
dan satu kaki tengah. Nilai resistansi default di kedua kaki pinggir merupakan
nilai yang tertulis pada body resistor variabel.
d. Seven segment Common Katoda
Common Cathode merupakan
bergabung menjadi satu Pin, sedangkan penujang Anoda bisa menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda
yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground
sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing
Kaki Anoda Segmen LED.LED Seven Segment Display Tipe Common Katoda.
e. Swicth
Switch/saklar adalah
komponen elektikal yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau untuk memutuskan
atau menyambungkan suatu sistem kontrol. Switch berupa komponen kontaktor
mekanik yang digerakan karena suatu kondisi tertentu. Switch merupakan komponen
yang mendasar dalam sebuah rangkaian listrik mauapun rangkaian kontrol sistem.
Komponen ini sederhana namun memiliki fungsi yang paling vital di antara
komponen listrik yang lain. Jadi switch/saklar pada dasarnya adalah suatu alat
yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau memutuskan aliran listrik (arus
listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus
listrik lemah.
f. Resistor
merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Resistor digunakan sebagai
bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah
satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat
dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama
dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat
diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya
resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
g. Kapasitor
kapasitor adalah komponen
listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Bahan penyusun kapasitor
yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan
isolator listrik berupa bahan dielektrik. Masing-masing keping atau lembaran
penghantar listrik diberi muatan listrik dalam jumlah yang sama tetapi
berlainan jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif
Secara keseluruhan
kapasitor sesungguhnya bermuatan netral. Kapasitor dapat dibedakan berdasarkan
bahan dielektrik yang digunakan menjadi kapasitor mika, kapasitor kertas,
kapasitor keramik, kapasitor elektrolit, dan kapasitor udara. Berdasarkan jenis
kutub (polar), kapasitor dibedakan menjadi kapasitor terkutub (polar) dan
kapasitor tak terkutub (non-polar). Kapasitor digunakan pada rangkaian listrik
sebagai penyimpan muatan listrik atau energi listrik dan sebagai pengaman dari
kegagalan listrik pada rangkaian listrik yang memiliki kumparan.
h. Baterai
Baterai (Battery) adalah
sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi
energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir semua
perangkat elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, dan maianan
remote control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya
baterai, sehingga tidak perlu menyambungkan kabel listrik ke terimanal untuk
dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa
kemana-mana.
Setiap baterai terdiri
dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit
yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus
searah atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai
terdiri dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang hanya dapat sekali pakai
(single use battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable
battery). Baterai yang dibahas pada proposal ini yang dapat diisi ulang dan
biasa digunakan pada kendaraan listrik yaitu baterai Lithium ion dan Lithium
Polymer.
4. Langkah langkah percobaan
a. Buat rangkaian
Stopwatch
b. uji Output dari IC 555
Astabil Multivibrator Menggunakan Osciloscop
c. Lakukan perubahan pada
nilai Variable Resistor kemudian amati perubahan pergerakan pada Seven segment
5. Hasil Percobaan
6. Analisa percobaan.
a. Pada rangkaian tersebut Resistor,
Capasitor dan Variable Resistor berperan sebagai pengatur kecepatan pada
rangkaian tersebut. Semakin besar nilai kapasitor dan resistornya maka gerak
pada seven segmen display tersebut semakin lambat. Namun sebaliknya jika nilai
pada kapasitor dan resistor diperkecil maka gerak pada seven segment display
akan semakin cepat.
b. IC 4026 bekerja apabila pin Vin
diberi tegangan dan Pin Clock mendapat input berupa pulsa maka IC tersebut akan
mengeluarkan pulsa dari 10 pinnya secara berurutan dan berlangsung secara terus
menerus tergantung pada jumlah pulsa yang di masukkan pada pin Clock. Sedangkan
pada Seven Segment, perangkat ini bekerja dengan menampilkan LED display dari
ketujuh segmenya apabila pin input dan Vin pada seven segment terhubung dengan
tegangan. Display pada seven segment dapat di atur tergantung pin bagian mana
yang diberi tegangan
7. Kesimpulan.
Dari Percobaan tersebut
dapat disimpulkan bahwa nilai pada Variable Resistor sangat mempengaruhi
kinerja rangkaian tersebut. Dari Variable resistor tersebut kita dapat mengatur
kecepatan perhitungan/penampilan angka pada seven segment display.
Komentar
Posting Komentar